Mengenal Kesenian Angklung Bungko

Angklung Bungko
Angklung Bungko 

Nglayab - Angklung Bungko adalah salah satu kesenian music ritmis dengan menggunakan media Kentongan (Kohkol) yang terbuat dari Potongan ruas bamboo konn kesenian ini sudah ada sejak abad ke – 17 setelah wafatnya Sunan Gunung Jati akan teapi tak satu orang pun tahu siapa yang pertama kali menciptakan kesenian ini.

Angklung Bungko tumbuh dan besar di Desa Bungko Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon letak wilayahnya persis di bibir pantai di kawasan Cirebon, maka tidaklah heran Kesenian ini di beri nama Angklung Bungko, Kesenian ini tercipta atas dasar lupana emosi kegembiraan masyarakat Bungko setelah menang perang melawan pasukan Pangeran Pekik.

Angklung Bungko sesuai perkembangan jaman mengalami perubahan yang sangat siginifikan, perubahan – perubahan Angklung Bungko mengikuti jama sesuai dengan perubahan jaman yang sedang berkembang. Adapun Proses perubahan Angklung Bungko sebagian besar terjadi pada pergantian alat music, kalau dulu music Angklung Bungko yaitu Perkusi (kentongan) diganti dengan alat music bernada Angklung dan di tambah dengan memasukkan instrumen reog (dogdog), maka pertunjukkan  Angklung Bungko pun berubah bentuk menjadi mirip dengan seni pertunjukkan reog di Priangan (Sunda) tetapi tidak lama kemudian, Angklung Bungko pun mengalami perubahan kembali dengan membuang instrumen dogdog dan di ganti dengan kendang dan gong, kemudian memasukkan unsur tari. Dengan masuknya unsur tari, maka sejak saat itulah Angklung Bungko menjadi seni pertunjukkan musik dan tari.

Angklung Bungko pun mempunyai gerak tari lebih merupakan penggambaran peperangan saat masyarakat pemilik kesenian tersebut mematahkan serangan pasukan Pangeran Pekik. Hal ini sangat erat kaitannya dengan cerita masa lalu di mana Ki Ageng Bungko atau Ki Gede Bungko yang berkedudukan sebagai Senopati Sarwajala (Panglima Angkatan Laut) di Kesultanan Cirebon memiliki pengetahuan dan taktik tempur yang tinggi serta keberanian yang luar biasa.

Tari tarian tersebut adalah:
  1. Panji, menggambarkan sikap berdzikir
  2. Benteleye, menggambarkan sikap bertindak dalam menghadapi rintangan dalam perjalanan
  3. Bebek Ngoyor, menggambarkan jerih payah dalam upaya untuk mencapai tujuan
  4. Ayam Alas, menggambarkan kelincahan dalam mencari sasaran yang terpilih


Tari Angklung Bungko dapat di sebut juga tari perang yang memiliki makna folosofisyang cukup dalam bagi masyarakat Bungko, sebagai gambaran totalitas kehidupan komunal yang demokratis.

Tari Angklung Bungko dapat kita lihat pada Upacara Adat Ngunjung, yaitu Upacara untuk berkunjung atau khaul kepada makam leluhur yang pada intinya adalah melakukan do’a bersama sebagai tanda bakti seorang anak kepada orang tua. 



0 Komentar untuk "Mengenal Kesenian Angklung Bungko"

Back To Top